Senin, 05 Januari 2015

Kesempurnaan Manusia

Perjalanan hidup manusia akan selalu berhadapan dengan berbagai masalah dan ujian dalam hidup., karena dinamika kehidupan akan selalu mengiringi kehidupan manusia. Manusia yang berakal dan menggunakan akalnya akan selalu berfikir dan memikirkan apa dan bagaimana melewati tiap-tiap masalah dan ujian kehidupan dengan bijaksana. Kesempurnaan manusia manakala manusia dapat memaksimalkan akal dan fikiran mereka dalam menjalankan kehidupannya. Kebijaksanaan dalam bersikap dan menentukan langkah akan menjadikan mereka mampu melewati batasan kehidupannya yang terbatas dengan keindaraannya. Berfikirnya manusia dalam menentukan baik dan buruk., benar dan salah adalah cara manusia mengenal Allah SWT., Tuhan pencipta alam yang maha sempurna dan penuh dengan rahmat dan anugrah untuk setiap mahluknya. Saat manusia mampu mengambil sikap dengan bijaksana akan menjadikan manusia tersebut berakhlak mulia sehingga mampu mencapai maqom kesempurnaan kehambaan sebagai mahluk yang sempurna. Firman allah dalam al-quran : وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ Artinya : Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur. (Q.S. Al-Qalam :4) Manusia yang berbudi luhur tentulah manusia yang dapat memaksimalkan segala potensi yang dimilikinya sebagai anugrah terbesar dalam diri manusia sebagai mahluk sempurna. Definisi Akhlak Kata “akhlak” adalah bentuk jama dari kata “khulqu” yang artinya sajiyyah (perangai), al-maru’ah (budi), thabi’u (tabiat) dan adab (adab). Menurut Muslim Nurdin akhlak adalah sistem nilai yang mengatur pola sikap dan tindakan manusia di atas muka bumi. Ibn Miskawih mendefinisikan akhlak الخلق ھو حل النفس ذاعيةلھاال افعالھامن غيرفكرولاروية Akhlak yang tertananm dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan Sedangkan al-Ghazaly mendefinisikan akhlak sebagai berikut : فالخلق عبارةعن ھينةفي النفس راسخةعن تصدرالافعال بسھولةويسرمن غيرحاجةالي فكرورٸية Sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan atau tanpa dihitung resikonya. Abuddin Nata berpendapat bahwa intisari akhlak adalah., Akhal merupakan ungkapan tetang jiwa yang begitu mudah bisa menghasilkan perbuatan tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan. karena akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam dalam jiwa seseorang.,perbuatan akhlak adalah mudah tanpa adanya pemikiran., akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang mengerjakan tanpa ada paksaan atau tekanan dari orang lain., perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan sesungguhnya bakan main-main atau sandiwara., ahklak yang baik adalah perbuatan yang dilakukan semata-mata karena Allah. Berbicara tetang akhlak sangatlah luas namun satu yang pasti akhlak dapat tercipta dengan proses pendidikan yang baik dan benar sesuai dengan ajaran dalam al-Quran dan al-hadist., Islam sangat menganjurkan ummatnya untuk berbuat baik dan memperbaiki akhlaknya demi terciptanya keharmonisan., melindungi hak dan kewajiban masing-masing individual dimuka bumi ini., kedamian adalah keindahan yang didambakan setiap mahluk di bumi. Akhlak yang baik akan menjadikan tabiat yang baik dalam tubuh, jiwa dan hati manusia., begitu sebaliknya akhlak yang buruk akan menjadikan tabiat yang buruk sehingga dapat menjadikan diri manusia tersebut dalam penilaian negatif di kehidupan bersosial. Dalam tatanan bermasyarakat dan hubungan sosial antara manusia dengan manusia akan terjadi interkasi yang menghasilkan kebiasaan dan kebudayaan yang ada di lingkungan manusia itu hidup dan bersosial., saat kebisaan dan kebudayaan itu tumbuh akan hadir penilain-penilain yang diciptakan oleh manusia itu sendiri., akhlak yang berbicara tentang nilai (values) tentunya akan dibutuhkan dalam hubungan bersosial. Nilai-nilai yang di percayai dan diyakini oleh tiap-tiap individu manusia yang akan mendasarinya untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan. Nilai dalam kehidupan manusia Linda Richard Eyre mengemukan bahwa nilai mulia akan menentukan prilaku seseorang yang mencakup dua aspek, yakni nilai-nilai nurani (values of being) meliputi kejujuran, keberanian, cinta damai dan kesucian. Sedangkan nilai-nilai memberi (values of giving) meliputi rasa hormat, sayang, setia, tidak egois dan ramah. Nilai-nilai semua itu dapat tumbuh dan berkembang dalam diri manusia sejalan dengan pamahan dan pengetahuan intelektualitas manusia dalam berinterkasi di kehidupannya., nilai-nilai yang terdapat dalam diri manusia akan berubah-berubah secara dinamis. Karena itu manusia sangat membutuhkan bimbingan dan pendidikan untuk menjadikan manusia berkembang dengan baik dan positif., lingkungan keluarga., sekolah dan masyarakat akan meciptakan pemikiran-pemikiran dan mendominasi perubahan dalam diri manusia itu sendiri. Tentang standar nilai kebaikan dan keburukan terdapat dalam akhlak manusia., pada dasarnya kebaikan adalah sesuatu yang indah dirasa, indah dipandang dan tentunya memberikan manfaat begitu sebaliknya keburukan adalah sesuatu yang tidak indah dirasa., tidak indah dipandang dan tentunya tidak memiliki manfaat sama sekali. Tidak terdapat standar pasti dalam nilai karena semua memiliki sudut pandang yang berbeda dalam mengartikan nilai itu sendiri. Dalam proses menentukan baik dan buruk, benar dan salah, secara empiris tentunya melewati panca indra yang menjadi anugrah manusia, panca indra tersebut memiliki batasan didalamnya. Apa yang dilihat, dirasa dan diketahui lewat panca indra tersebut akan dapat menjadi indikator dalam menentukan tiap-tiap standar yang ada pada saat proses pemikrian. Proses pemikiran pada akhirnya akan ada pengambilan keputusan yang ditentukan oleh akal manusia, nilai apa yg akan di ambil baik atau buruk itu adalah pilihan dengan kebijaksaan akal manusia. Benar salah, baik buruk dalam pengertiannya masih terdapat perbedaan makna dan tiap-tiap penilaian tergantung dari sudut pandang yang digunakan dan alasan yang digunakan, akan tetapi secara obyektif istilah benar salah, baik buruk sudah dapat dipastikan berbeda., karena pada prinsipnya kebenaran adalah satu, tidak ada dua benar yang bertentangan. Karena apabila ada dua hal yang bertentangan, mungkin salah satunya saja yang benar atau keduanya salah dan yang benar belum disebutkan. Sesungguhnya kebenaran yang mutlak adalah milik Alla SWT. Firman Allah SWT dalam Al-Quran : ٱلْحَقُّ مِن رَّبِّكَ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ ٱلْمُمْتَرِينَ Artinya : Kebenaran itu adalah dari tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu (Al-Baqoroh : 147) Jika kebenaran adalah milik Allah SWT maka tidaklah pantas manusia menganggap paling benar dan membenarkan segala yang ada dalam sudut pandangnya. Menganggap benar sampai membenarkan kebenaran itu sendiri dengan mengabaikan kebenaran yang lain merupakan kesombongan yang ada dalam diri manusia. Sesungguhnya kesombongan hanyalah milik pengusa alam semesta. Apabila kriteria benar adalah peraturan., maka hal yang wajar bila kita dapati di dunia ini berbagai macam perbedaan dan ketidak samaan bahkan mungkin bertentangan antar benar menurut waktu, tempat, lokasi atau yang lainnya. Dengan demikian hakikat baik merupakan sesuatu yang berharga untuk suatu tujuan dan sebaliknya yang tidak berharga adalah tidak berguna untuk tujuan sehingga menyebabkan kerugian dan ketidak tercapainya tujuan. Karena pada dasarnya semua manusia yang hidup didunia ini senatiasa mencari kebahagian dan kebaikan dalam kehidupannya., tidak seorang pun yang memiliki akal sehat menginginkan kegagalan, kesusahan dan keburukan yang lainnya. Manusia dan akalnya Manusia yang dianugrahkan dengan banyak sekali kelebihan dibandingkan dengan mahluk tuhan lainnya, sudah seharusnya menjadikan dirinya lebih sempurna dibanding mahluk tuhan yang lain. Akal adalah salah satu anugrah manusia yang seharusnya di gunakan untuk berfikir dalam mengkritisi setiap kejadian dan permasahan yang dihadapinya. Proses dari berfikir tersebut dapat menjadikan kebaikan bagi manusia itu sendiri. Karena setiap wujud mempunyai kesempurnaan dan tingkah laku yang khas yang tidak dimiliki antara satu mahluk dengan mahluk lainnya. Kekhasan itu adalah sebuah kesempurnaan dari ciptaan yang maha kuasa dalam penciptaannya. Semua manusia yang diciptakan oleh Allah SWT memilki perbedaan yang khas dalam dirinya dan perbedaan serta keunikan itulah yang menjadikan manusia itu sempurna., untuk mengetahui apa dan bagaimana keunikan dan kekhasan yang dimiliki manusia maka dibutuhkanlah pengenalan pada diri melalui proses berfikir. Setiap manusia yang mampu memaksimalkan pemikirannya lebih tepat dan benar dengan menggunakan pilihan yang bijaksana melalu peikiran yang mendalam berarti kesempurnaan kemanusiannya lebih besar. Setiap manusia memiliki cara kerja dan kebutuhannya yang berbeda-beda tidak bisa sama antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya., perumpaan anak kembar yang dilahirkan dengan ibu dan ayah yang sama serta rahim yang sama juga memiliki perbedaan dan kekhasaannya untuk menjadi sempurna. Jika manusia memaksakan kesamaan dalam dirinya tentunya akan menjadikan manusia itu tidak sempurna dan telah menyia-nyiakan potensi yang ada dan telah dimilikinya. Dalam menuju kesempurnaan manusia dibutuhkan pergaulan dan kerja sama antara manusia dengan manusia lainnya., hubungan yang harmonis antara manusia dengan manusia lainnya akan menjadikan tiap individu tersebut terlihat berbeda dan sempurna. Karena manusia adalah mahluk sosial yang tentunya aka selalu behubungan dengan manusia lainnya. Saling melengkapi dan menyadari kelemahan-kelemhan yang ada dalam diri manusia akan menjadikan manusia menyadari bahwa hubungan manusia yang satu dengan yang lainnya akan selalu ada keterkaitan didalamnya