Jumat, 17 April 2015

potensi manusia

Suatu ketika saya berkomunikasi dengan sabahat, dimana dia penganut Akal sebagai landasan dalam berpikirkanya. Pada saat itu saya tidak setuju dengan argument yang diberikan kepada saya ( namun saya sih oke aja secara itu hak dia ) Pernyataannya membuat saya penasaran, lalu saya mencoba bertanya kepada beberapa orang yang hormati dan saya akui ke hebatannya. Dari apa yang dijelasakan saya menyetujui dan paham dengan argumentnya, namun entah kenapa saya masih belum terpuasakan dan masih ada yang kurang (maklum orang awam :D) Sampai suatu saat saya tidak sengaja mendengarkan , pengkajian salah seorang Budayawan di Media Internet, Beliau mengkaji tentang potensi manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang sempurna. Manusia dianugrahi Otak yang ditiupkan Ruh sehingga dapat berfungsi untuk berpikir yang disebut dengan Akal. Tidak samapai disini, Tuhan pun menberikan manusia Hati dan juga Syahwat. Tujuannya agar manusia dapat memanajemen dirinya, dapat menentukan mana yang akan menjadi pemimin dalam dirinya “Akal, Hati atau Syahwat” “Hati yang memiliki niat dan keinginan, Syahwat yang mendorong , Akal yang mengkontrol” #Karena manusia adalah pemimpin

Kamis, 16 April 2015

Mempertahankan Minat Belajar

Dalam proses pembelajaran sering kali pendidik terjebak dengan rasa jenuh dengan aktivitas sehari-hari, kejenuhan tersebut dapat berdampak pada proses yang sedang dilakukan sang pendidik, sehingga pesan yang disamapaikan pendidk dirasakan oleh pesera didik yang menjadi objek. Pendidik memiliki peranan penting dalam berhubungann dengan peserta didik di aktivitas pembelajaran, maka untuk mempertahankan minat peserta didik dalam pembelajaran hendaknya pendidik senantiasa memperahankan profesionalismenya. Bedasarkan pengamatan dan pengalaman yang dilakukan selama 6 tahun terakhir ini, terdapat beberapa tips mempertahankan minat peserata didik di dalam kelas: 1. Pendidik selalu menyapa dengan memandang langsung (kontak mata) dalam berkomunikasi dengan peserta didik 2. Pendidik tidak mengabaikan keberadaan peserta didik (Selalu melibatkan pesera didik dalam aktivitasnya) 3. Pendidik selalu membuat kegiatan atau teknik pengajaran yang baru dalam tiap harinya 4. Pendidik mampu membaca kondisi kelas (keadaan peserta didik) 5. Proses pembelajaran dilakukan dengan rasa nyaman dan menyenangkan 6. Pendidik hendaknya mampu membuat suasana menjadi penuh semangat 7. Pendidik harus mampu merubah dan menstimulus emosional peserta didik dengan rasa cinta dan ketulusan apa adanya dari dalam diri pendidik

Buku

Pada suatu hari Caca sedang asik membaca buku di Taman, tak lama kemudian datang sahabat tercintanya cici. “Hai …Caca… kamu sedang membaca buku apa?” “Ooo… ini buku dari ibu ku, waktu aku ulang tahun ibu ku memberi hadiah buku ini Ci “ jawab Caca “Sepertinya buku itu bagus Ca… kamu serius sekali” “Ia buku ini sangat menarik untuk dibaca, ini buku cerita yang ibu aku buat sendiri, kamu mau baca? “ tawar Caca kepada Cici. “Wah… benarkah aku boleh membaca buku kamu Ca…” “ Ia boleh … nanti setelah aku selesai membacanya ya Ci..” “Oke… kalau begitu, kamu baca buku aku akan menggambar saja, nanti jika kamu sudah selesai aku pinjam buku kamu ya Caca” Dengan seyuman manis Caca menganggukan kepalanya. Kedua sahabat itu pun melakukan aktivitasnya masing-masing, Caca membaca buku dan Cici menggambar. Ketika mereka sedang asik dengan aktivitas masing-masing, datanglah Boni dan Bobo. Kedatang Boni dan Bobo membuat gaduh di taman berbermain, Caca dan Cici yang sedang membaca dan menggambar merasa terganggu dengan kehadiran Boni dan Bobo. Boni dan Bobo berlari dan saling berteriak dengan sangat kencang, kedua sahabat ini tidak menghiraukan teman-teman yang lain yang ada ditaman. Mereka berdua asik sendiri dan tidak memperdulikan orang lain yang merasa terganggu dengan kegiatan mereka. Dengan sangat senang dan gembira Boni dan Bobo menikmati permainan mereka berdua, karena sudah sangat menggangu Caca dan Cici pun tidak tahan lagi dengan kegaduhan yang Boni dan Bobo perbuat. Sampai akhirnya Cici pun menegur kedua sahabat yang sedang bermain itu, “Hai … Boni…Hai…Bobo…, kamu sepertinya asik sekali bermainnya, sampai-sampai kamu tidak menghiraukan sekitar mu” Boni dan Bobo terdiam dan saling berpandangan, mereka tidak mengerti maksud dari sapaan Cici. Mereka terus saja berlari dan berterik-terikan, “Hai…Ci… kamu seperti sedang menggambar ya… kita sedang bermain lari-larian, sini gabung bersama kami” jawab Boni “iis… Kamu Boni, kamu tahu tidak kalian berdua itu serisik sekali, konsentrasi aku terganggu dengan kegaduhan kalian berdua. Dari pada kalian berdua berlari dan berteriak-terikan lebih baik kita belajar saja yuk…,nanti setelah kita belajar baru kita bermain bersama tapi jangan membuat teman-teman yang lain terganggu karena perbuatan kita. Kita juga harus meperdulikan sekeliling kita, jangan ingin senang sendiri” “emmm….. bagaimana ya…, tapi aku kan tidak bawa buku gambar atau buku cerita, jadi aku mau melakukan apa dengan kalian berdua” jawab Bobo Ketika mereka sedang berdikusi aktivitas apa yang akan dilakukan, Caca yang sedang duduk membaca buku, datang menghampiri para sahabatnya. “Teman-teman begini saja aku kan punya buku ini, bagaimana jika kita belajar membaca bersama “ Caca menawarkan solusi “Bagaimana cara permaian Ca…” Jawab Boni “Kita bacanya bergantian secara bergilir, satu orang yang membaca dan yang lainnya mendengarkan” Cici meberikan solusi cara permaian “baiklah… sepertinya menarik, kita harus menyimak teman yang membaca ya. Agar kita tahu sampai dimana teman membaca buku ceritanya” Bobo mengiyakan. Semua teman-teman pun menyetujui cara dan aturan permaian yang telah disepakati bersama, Caca, Cici, Boni dan Bobo pun melakukan permaianan Baca bersama secara bergilir. Mereka sangat menikmati buku baca miliki Caca yang diberikan oleh ibunya. Dengan membaca banyak cerita yang mereka ketahui, setelah selesai membaca para sahabat itu pun bermain bersama dengan riang gembira. Tak terasa waktu berjalan dengan cepat para sahabat kecil itu hendak pulang bersama dengan hati yang riang gembira.

Rabu, 15 April 2015

motivasi kelas

Pendidikan adalah proses pembentukan dan pembinaan peserta didik untuk menjadi generasi yg handal dan berdaya guna. Dalam prosesnya tidaklah mudah untuk mempertahankan semangat peserta didik dalam pendidikannya, maka dibutuhkan cara untuk meningkatkan dan mempertahankan motivasi kelas, diantaranya : 1. Ciptakan struktur yang aman dan nyaman serta menyenangkan. Sehingga peserta didik tidak hanya selalu senang namun juga pendidik dapat memberi harapan dan batasan-batasan yg jelas. 2. Temukan cerita dalam tiap isi materi pembelajaran. Karena dengan cerita pendidik dapat melakukan teknik drama yang dapat memberi stimulus dalam berimajinasi. 3. Selalu menjaga semangat diri sendiri sebagai pendidik agar dapat menularkan semangat kepada peserta didik. 4. Adakalanya pendidik menciptakan kejutan untuk peserta didik yg unik dan menarik. 5. Selalu ciptakan sesuatu yg baru dalam memulai kegiatan pembelajaran.