Kamis, 15 Mei 2008

Emansipasi Wanita

Kata ini sering kita dengar ketika hari kebangkitan Ibu Kita Kartini, Emansipasi Wanita....!!! Sebenarnya apa sih yang diharapkan ibu kita Kartini pada kaum Hawa???? Banyak pendapat-pendapat Wanita Indonesia yang berbeda-beda..., suatu malam saya melihat stasiun TV nasional menampilkan wanita-wanita yang terjun di dinia politik, satu diantara mereka mengatakan "Saya mengharapkan agar wanita dapat disamakan statusnya dalam rumah tangga....." sepontas saya terkaget, karena sangat tak disangka ada seorang wanita yang berpendidikan dan terkenal menyatakan seperti itu. Tapi saya kembali sadar ternyata bukan beliau saja yang berpendapat seperti itu banyak wanita-wanita Indonesia terutama Wanita Metropolitan yang terbiasa mandiri punya pendapat yang sama.Saya mungkin hanya seorang wanita Indonesia yang baru meletek (belum banyak pengalaman)tapi saya punya pendapat yang berbeda dengan pendapat tadi, menurut saya " Wanita adalah wanita diciptakan oleh sang pencipta untuk menemani sang Adam, dia mempunyai kodrat yang sangat kuat, yang tak bisa dipungkiri oleh wanita mana pun...dia tak kan pernah bisa sama dengan sang Adam, karena Allah SWT menciptakannya pun berbeda " terkadang saya heran kenapa banyak wanita yang gembar-gembor meneriakkan kata Emansipasi Wanita, yach..wajar saja bila kita ingin lebih dari kaum Adam tapi apakah kita sudah intropeksi diri apakah kita sudah melakukan kewajiban kita sebagai Wanita yang sesungguhnya. Suatu hari saya berada di kantin, ada seorang wanita karir dan temen-temnnya berkeluh kesah " duh...gini nih jadi wanita, ga sempet dandan dirumah, harus ngurus ini, itu. belum lagi klo ada anak yang susah bangun capek deh...." saya sebagai wanita ingin tertawa lebar, dalam fikiran saya siapa suruh kerja...., klo mau kerja yach harus bisa ngatur semua, karena ada tambahan kerjaan yang harus dikerjakan, jadi harusnya jangan mengeluh itu adalah resiko....!!!
sebenarnya masih banyak kasus wanita-wanita yang terkadang masih belum saya mengerti apa sih yang diharapkan dari kata Emansipasi Wanita. Saya tidak masalah dengan kata tersebut cuma saya merasa kata tersebut hanya menjadi alasan untuk kaum saya di Indonesia ini untuk mendapatkan kebebasan dengan sedikit melupakan kodratnya. Seharusnya kita jangan terlalu dalam untuk memperjuangkan kesamaan status dengan kaum Adam, tapi lebih baik kita memperjuangkan kaum Hawa yang belum mendapatkan pendidikan yang layak untuk menjadi seorang Wanita Indonesia.Jadi Majulah Terus Wanita Indonesia Berikan Pengalaman dan Ilmu Pengetahuan Mu untuk Kaum Mu dan Negara Mu Tanpa Melupakan Kodrat Mu sebagai WANITA.

Rabu, 14 Mei 2008

Bahasa Indonesia

Berbahasa satu Bahasa Indonesia, ini adalah salah satu bunyi dari sumpah pemuda. Masih ingatkah kita dengan isi sumpah pemuda? Atau mungkin kita sudah mengabaikannya?

Bila kita lihat bersama berapa banyak generasi bangsa, elit politik atau masyarakat biasa yang kurang bangga dengan bahasa persatuan kita.
Bahasa Indonesia yang seharusnya menjadi bahasa yang membanggakan untuk kita tapi bila kita lihat lihat lagi, semua Mall, toko-toko, otlet dan lain sebagainya yang ada di Ibu kota atau pun daerah banyak yang menggunakan Bahasa Asing, bahkan kita sendiri terkadang bangga dengan Bahasa Asing dari pada bahasa sendiri. Apakah ini bertanda kemundurun untuk persatuan bangsa ? Bahasa Indonesia sudah kita pelajari sejak masih duduk di Bangku Sekolah Dasar tapi coba kita mengkoreksi diri sendiri apakah kita sudah mengerti dan faham dengan berbahas Indonesia yang baik dan benar? Mungkin saya juga harus belajar untuk lebih mencintai Bahasa Persatuan agar bangsa ini tidak kehilangan sesuatu yang sangat berharga. Tapi bukan bermaksud untuk menyepelekan bahasa asing, kita tetep belajar bahasa asing karena itu referensi kita untuk bersosialisai lintas Negara.
Mari kita galakkan bersama untuk lebih mencintai Bahasa Persatuan kita Bahasa Indonesia.

Minggu, 11 Mei 2008

Negara Indonesia

Negara ini adalah Negara yang kaya, bila ada yang bilang Negara ini Negara yang miskin saya rasa itu adalah sebuah kesalahan.... kita bisa lihat berapa banyak kekayaan alam yang kita punya, berapa banyak suku yang kita punya, berapa banyak kebudayaan yang kita punya, berapa banyak daerah yang kita punya, berapa banyak bahasa yang kita punya dan masih banyak lagi kekayaan yang negara yang kita punya, tapi......ada pertanyaan yang sangat besar dan harus kita jawab bersama dengan menyatukan visi dan misi untuk menata kembali negara ini.
BAGAIMANA KITA MEMANFAATKANNYA DAN MENUNJUKKAN BAHWA NEGARA INI KAYA?
Mungkin bukan saya saja yang punya pendapat ini, banyak generasi bangsa yang sependapat dengan saya, tapi bagaimana kita bisa menyatukan pemikiran kita, agar negara kita tidak dinilai sebagai negara yang miskin. Miris hati saya ketika mendengar negara kita adalah negara yang miskin. tekadang kita selalu mencari kambing hitam untuk menyatakan kesalahan sendiri, pemerintah selalu disalahkan (yach walaupun dia salah) tapi apakah kita sendiri sudah mengoreksi diri sendiri, sejauh mana kita membantu untuk negara kita.
Kekayaan yang kita miliki sering terabaikan, terkadang kita sebagai generasi bangsa malu dengan apa yang kita miliki, kita lebih suka meniru gaya dan kebudayaan negara lain, padahal kita punya kebudayan yang lebih bagus dari negara lain.
Mungkin bila kita bisa saling bergandeng tanggan dan bersatu menjadi pemuda-pemudi Indonesia yang kuat. Kita tunjukan pada Dunia kekayaan yang kita miliki dengan berdasarkan untuk kemajuan negara bukan untuk pribadi, mungkin negara ini bisa 1000 lebih maju dari neraga lain. Kita sebagai generasi bangsa mari kita bersatu sesuai dengan sumpah yang dilakukan para pemuda yang berjuang sebelum kita dengan dasar SUMPAH PEMUDA.