Kamis, 26 Maret 2015

Kelinci Kecil Barbara

suatu hari seekor anak kelinci menangis tersedu-sedu di balik semak-semak di sebuah hutan belantara, dia seorang diri tiada teman yang ada bersamanya. Dengan rasa takut dia mencari teman yang dapat membantunya keluar dari masalah yang dihadapinya. Anak kelinci itu bernama Barbara, kelinci yang lucu, manis dan mengemaskan. Barbara perlahan-lahan mencoba keluar dari semak-semak dan melihat-lihat kondisi disekitar hutan belantar tersebut dengan hati yang tak menentu. Aduh… bagaimana aku dapat pulang kerumah, ibu ku pasti mencari-cari aku saat ini. Guma Barbara dalam hatinya. Saat Barbara melihat-lihat kondisi di sekitarnya tiba-tiba lewatlah seekor burung kecil bernama baby., baby pun menyapa Barbara. Hai… kelinci kecil, kamu sedang apa disana sepertinya kamu tersesat ya? Ia aku tersesat dapatkah kamu membantu aku burung? Namaku Barbara siapa nama mu? Hai..Barbara namamu aku baby burung kecil yang pintar., tapi maaf ya Barbara saat ini aku tidak bisa mambantu kamu aku harus segera pulang ibu ku pasti akan mencari-cari aku jika aku tidak segera pulang. Sekali lagi maaf ya… nanti jika aku bertemu dengan hewan lain akan aku katakana pada mereka Barbara membutuhkan bantuan. Aku pulang dulu ya Barbara. Dengan sedikit kecewa Barbara pun mengangukan kepalanya, baby pun pergi meninggalkan Barbara dan terbang sangat tinggi. Barbara masih mencoba mencari bantuan, dia sangat ketakutan berada di hutan belantara itu. Bagaimana aku dapat pulang, ini salahku mengapa aku tidak meminta izin pada ibu untuk pergi ke dalam hutan ini, sekarang aku tersesat dan aku tidak dapat pulang. Barbara berkata pada dirinya. Saat ia sedang meratap dan bersedih hati, terlihat dari kejauhan seekor beruang menuju padanya. Wah…hewan apa itu besar sekali, aku takut apakah ia dapat membantu aku atau ia akan memakan aku jika aku menemuinya untuk meminta bantuan. Apa yang harus aku lakukan? Tapi jika aku tidak mencoba bagaimana aku dapat pulang dan meminta bantuan. Seekor beruang dengan tubuh yang sangat besar itu pun terus melangkah dan semakin dekat. Aku harus bagaimana… tapi aku sangat takut. Akhirnya Barbara bersembunyi ia takut dan tidak berani meminta tolong pada beruang tersebut. Barbara bersembunyi kembali dibalik semak-semak. Ketika beruang itu sudah dekat dengan tempat persembunyian Barbara, terdengar suara “kruk…” dari dalam perutnya. Wah… sepertinya aku sangat lapar, apa yang bisa aku makan ya? Mendengar hal tersebut Barbara semakin ketakutan dan tubuhnya bergemetar. Namun ia tetap harus tenang agar persembunyiannya tidak diketahui oleh beruang. Ah…ini ada pohon mangga yang sedang berbuah, bagaimana aku makan itu sajalah karena tidak ada yang dapat aku makan selain mangga itu. Beruang pun berusaha menngambil mangga yang ada dipohon ketika ia sedang berusaha mengambil buah mangga yang letaknya dekat dengan persembunyian Barbara… hati Barbara berdetak sangat kencang. Karena Barbara sangat ketakutan , semak-semak yang menjadi tempat persembunyian Barbara pun terlihat bergoyang-goyang. Tak disangka beruang pun melihat kearah semak-semak yang bergoyang itu. wah… sepertinya ada sesuatu disana, mengapa semak-semak itu bergoyang-goyang. Mendengar hal tersebut, Barbara menjadi panik dan semakin takut. Waduh..sepertinya hewan besar itu mengetahui keberdaan ku, aku harus bagaimana. Dengan rasa penasaran beruang itu pun menuju semak-semak tersebut. Aku harus bagaimana ini ? seertinya aku harus menghadapi hewan yang bertubuh besar itu,. Aku harus berani mencobanya. Ketika beruang sedang berjalan perlahan-lahan, Barbara pun keluar dari persembunyiannya yang membuat beruang itu terkejut. Hai …sapa Barbara.., kamu hewan apa ? Aku Barbara, aku anak kelinci yang lucu, aku disini tersesat dapat kamu membatu aku? Aku beruang ….. kamu seekor anak kelinci, mengapa kamu dapat sampai ketengah hutan belantara ini? Aku tersesat pak beruang, tadi ketika hendak bermain aku tidak meminta izin pada ibu ku, dan akhirnya aku tidak dapat pulang. Dengan menangis Barbara mengatakan pada beruang itu. Sudah jangan menangis kelinci kecil, aku akan membantu kamu. Tapi sebelum itu aku lapar aku kan memetik buah mangga itu dulu ya, kamu mau? Tidak pak beruang aku tidak suka mangga. Baiklah… klo begitu aku saja yang akan makan, kamu tunggu dulu ya kelinci manis. Barbara pun duduk sambil menunggu beruang itu menghabiskan makannnya, setelah selesai makan beruang itu pun menghantarkan Barbara pulang menuju tempat para kumpulan kelinci di hutan itu. Wah…pak beruang terima kasih telah menghantarkan aku pulang , itu rumahku apakah pak beruang akan berkunjung kerumah ku? Tanya Barbara Sepertinya tidak kelinci manis, aku akan pulang saja.. lain kali jika kamu hendak bermain kamu harus meminta izin dengan ibu mu terlebih dahulu ya dan jika kamu hendak bermain jauh kamu harus didampingi oleh kelinci dewasa. Nasehat beruang pada Barbara. Baiklah pak beruang …nasehat mu akan aku ingat. Terima kasih sekali lagi. Dan akhirnya Barbara dapat kembali kerumah dengan selamat dan Barbara pun berterima kasih karena ada pak beruang yang mau membatunya untuk dapat kembali kerumah.

Tidak ada komentar: